Januari 28, 2018

Whats makes us doesn’t Love ourselves



Ini Based on true story.

Ada seorang temen, as fat as a girls can be. Tinggi besar, hitam manis mukanya njawi bgt deh. Dia ngga punya semua hal yg standard org banyak tentang kata cantik itu berasal : putih-langsing-cantik
Dia maksa diirinya diet. Karena suka dapet cibiran tentang fisiknya. End up dia ngga pernah bhasil diet. Puluhan tahun kemudian, gw ketemu dia, beranak 1 dan bersuami TNI berpangkat tinggi dan dia bahagia. For the note: badannya masih sama gendutnya. But, I think she’s happy.That's all that matter.

Some times, we are judging ourselves depend on how people loved us.
Seumur hidup, gw selalu nyaman dengan kondisi fisik morethan chubby gw (or…should I say: gendut?!). I loved myself. Not once in mylifetime, I asked Allah why He gaves me such a slender body like this. I’m gratefull. I never take any diet in 34 year of my age. 

Whats makes me did that (Finally *ditimpukBukuKETO), is that something that people giving me to.
gw selalu berusaha jd org yg menyenangkan, instead of gw ngga selalu bisa jd org yg cantik dan menyegarkan mata smua org. Gw selalu berusaha baik sm smua orang. End up..mereka pikir gw ngga sedih setiap kali they are mocking my physical feature. They think it is OK to mocked other people for something they can not choose what would they’ve become????

Sum up, somebody love themselves is according to their environment. Bilamana kita TIDAK tumbuh dengan cacian dan hinaan kita akan belajar menghargain diri kita sendiri.
Belajar dari situ, gw selalu berusaha mencintai diri gw: APA ADANYA! Itu pun gw tularkan ke anak2. 

Mereka, para perempuan hebat..tidak akan tumbang karena cacian dan makian fisik, mereka boleh sedih, tapi esok harinya mereka tetap harus bangun pagi dan mengucapkan hamdalah atas apa yang Allah berikan kepada mereka.

To All the guys (or GALS) who thinks I’m not as pretty as I felt I am. Here are my Almighty Allah, He was never wrong, as He creates me like this, He was never wrong.. that's I'm sure!


Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Al Mukminun:115).

Januari 21, 2018

DI RESEIN Temen


Apa yang paling penting dalam pertemanan? Sekedar nyambung? Bisa diajak jalan? Diajak tuker pikiran dikit? Atau cuman sekedar bisa kerja bareng?
Gw punya pengalaman banyak sama bertemen. Secara dari ekcil gw udah menganut Keep-it-small-but-closed dalam hal pertemenan, jadi yaaaa begitu gw ga cocok sm 1 org, org itu ngga akan gw temenin lagi. As simply as that. Ga ditemenin yaaaa..bukan berarti dimusuhin. Gw ga jahat kok. cuman kadang aja gigit hehhe…
Gw selalu baik (menurut gw) sama banyak org. dalam kadar sesuai dengan kebaikan org itu ke gw. Semakin baik dia ke gw, semakin baiklah gw ke dia. Begitu pun sebaliknya. Tahun2 berlalu gw belajar, temenan bukan hanya take and give..tapi juga lending and must givin’ back what your are lending. What ever it is.

1.      1. Take & give in friendship
OK, kita boleh ga iitungan sm temen, apa2 pny kita bisa mereka manfaatkan juga. Tapi itu tetep ada batasnya. Klo kitatawarkan brg kita, dia pinjem dan kemudian ga balik its fine if only happen 1 or 2 times. But if a lot. Whoooo…hati2 sama temen model gini. Gw pernah punya yg kayak gini, klo belanja ini itu inget dia, kalau mau minta sesuatu inget dia, tapi begitu minjem brp/uang pastiiiiii lupa. Basiccally org model gini emang biasanya nyepelein keberadaan siapapun di hidup nya. Shame on them!
2.      2.  Kerja Bareng
Buat org2 berumur macem kita (ehm) mama2 kece kyk kita gini kaaaann…temenan yaaa klo ga tetangga, di skolaan anak yaaa di kerjaan. Ye khan? Ye khan? Dimana lagi kita beredar hehe..
Ada 1 temen yang klo diajak kerja bareng, super ngerepotin, semua nanya, semua minta di back up. Highly maintenance bgt. kita kerja pake otot dan otak, dia cuman modal nanya sama minta tolong, nenek2 grondong juga bisa. Big No-No to stay closed with one of these guys..(or gals?) bisa2 apa2 yg lo kerjain ga ada artinya, krn elo sibuk back up dia. Buat gw temenan itu bukan kita memanfaatkan teman, tp gmn kita bs bermanfaat buat org lain, atau bagaimana KITA GA GANGGU hidup org lain.

3.      3. Tertutup
Well…yaaa…hak org sih yaaa mau tertutup gmn sm org lain. But hey dude! If you are playing seriously on keeping your secret and being misterious even amongst your friend, what a friend for???? Ganggu mnurut gw sih. Friendship it’s a balance, about telling and also keeping. Suck hangging out with some one when she’s crying and you asked : hey..kenapa lo? Dia cuman jawab: enggaa…gpp (hell yeah…emang situ meriam bellina ga ada apa2 bisa nangis. Akting kaliii dia mah)

Menurut gw 3 itu doank sihhh yg ganggu. Sisanya masih gw amin kan. Gw tipikal org yg tingkat understandable sm orgnya tinggi. Klo itu cuman bocorin rahasia gw, atau gossiping me from behind my back itu mah biasa. Tp yg ga suka adalah ketigahal diatas sih.
So what is your friend’s criteria???

Juni 15, 2017

Lesson Learn



16 June 2017

People struggling. They struggle their own problem.
There are an old couple who just get married. Each has past. And they are dealing their own. 
There are a young couple, who actually love themselves better than each other. They are struggling to find the meaning of their relationship
There are a religious couple, which one of them feel bored to be the one that dependable by the family, and looking for somewhere else better
There are also the ‘not actually’ couple, who tried to evacuate their relationship.
Many has THEIRS! I have mine. What do I conclude from here???
The more I blessed my life,, the more this life is giving me His blessing. I should’ve learn from my surrounding, that a lesson is not learn behind the desk you have to open your eyes, open your mind, and try to figure what kind of lesson you can learn today.

Mine today is:

“Marriage is a battle to win. There are no way back. You are loose if you did. But to wins it, you have to loose in many things; your EGO is one of them”

Februari 22, 2017

Right or Usually Right????




Kita pernah atau mungkin sering dihadapkan pada suatu hal dimana semua/banyak orang melakukannya kemudian justifikasi dari hal itu adalah hal yang biasa dilakukan, kemudian naik tingkat menjadi hal yang biasa dilakukan-benar apabila dilakukan.
Tinjau sample yang paling update saat ini: PILKADA DKI. Gw ga bakalan bahas tentang how great my ops was. Or otherwise how bad the opposite was, For the record, I was choosing No. 3, by the way (haha..what’s with the LUBER things J). The point is, saat orang2 berbondong2 memilih calon No.2 semua hal terasa benar. Semua hal terasa sangat biasa, krn banyak yang melakukannya. Karena banyak orang yang menasbihkan dirinya bahwasanya pilihan tsb yg terbaik dan paling tepat.

Gw ngga akan memaparkan betapa salahnya pilihan itu. Gw hanya melihat dari sudut pandang gw seorang ibu Rmh Tangga, which coincidentally memperhatikan apa yang keluarga gw akan hadapi bilamana kita salah melangkah dalam memilih pemimpin. Dengan ilmu gw yang cetek gw berusaha menyederhanakan kualifikasi gw. Bukan dengan seberapa tinggi prestasi calon tsb, bukan dengan seberapa bersih calon tersebut, bukan dengan seberapa ganteng, apalagi seberapa kaya calon tersebut. Sederhana versi gw yang ibu rumah tangga, yang lagi berusaha melindungi anak2 kecilnya dari bahaya dunia luar yg jahat adalah: seberapa pantas beliau kita sebut pemimpin dan seberapa besar nilai plus pemimpin tersebut di mata agama gw: ISLAM.

Pemimpin No. 1 dari kualifikasi pertama gw, mungkin ga masuk. I supposed say because he is not having many experience on leading a region. He is smart, wayyyyyy smarter than the rest of the calon. Dan dia laki2 yang bertanggung jawab sama keluarga, also dia laki2 yang taat pada orang tua, disaat dia sedang gemilang di karier nya sekarang, dengan mudahnya dia tinggalkan demi dunia yang membesarkan nama sang Ayah. Two thumbs up for this. Tp leading a multi cultural region, needs more than that. I’m sorry, I can't choose you, yet. 

Pemimpin No. 2. He might has the experience. He might has the power to do what he think he needs for the sake of this region needs. Tapi dia bukan pilihan bijak buat gw. Banyak kebijakannya yang mudah terbantahkan bagi kami umat muslim. Penghapusan seragam hijab, legalisasi minuman keras, reklamasi pantai hanya utk segolongan org, penggusuran paksa, memerintah dengan kasar, dsb. Not to mentioned also, we as a Moslem, can not choose the leader which not from our religion. Al Maidah ayat 51-52-53-54. Semua nya mengacu pada perintah yang sama. Leader disini diambil dari kata leadership seperti kata om Wiki:

Leadership is both a research area and a practical skill encompassing the ability of an individual or organization to "lead" or guide other individuals, teams, or entire organizations
 
adalah mereka yang secara non teknis dan teknis mempunyai skill dan kemampuan sebagai individu atau sebagai suatu organisasi memimpin dan membimbing orang atau tim dari suatu organisasi. 

Disaat kita salah memilih pemimpin, satu organisasi atau dlm hal ini satu Jakarta akan masuk ke jalan yang salah. What a nightmare. 

Banyak hal yang saya tidak percaya dari si calon no. 2. Terlalu byk agenda yang kita tidak bs tau. Pemimpin itu harus transparant. Ide, apa isi di kepalanya, cara dia berorganisasi, orang2 dibelakangnya, apa programnya, dsb. Kita mudah menilai dia karena dia pernah menjabat, tapi kita tetap tidak tahu seberapa besar agenda dibelakang dia, sedemikian kuat dia dilindungi oleh satu kekuatan yang menafikan kesalahan yang jelas2 dia lakukan ke umat terbesar se Indonesia.
Mohon maaf, buat yang mendukung, bebas2 saja. Yang membuat saya sedih, saya pernah membaca meme buatan, kurang lebih tulisannya : “orang bilang Hujan diturunkan Tuhan untuk menghukum AHOK dan pendukungnya, Tuhan kan tidak se baper itu”

Tulisan meme tsb sudah cukup menyakitkan. Bagi Kami yang percaya Allah lah Tuhan semesta Alam. Dia lah yang mengatur segalanya termasuk Hujan, badai, atau bahkan kapan kamu mau PUP sekalipun. Tapi ada hal yang lebih menyakitkan dari itu: saya menemukan ada teman2 saya, yang berjilbab, yang muslim, yang saya tau solatnya taat, mentertawakan meme tsb. Hey guys, you are laughing to the joke that makes fun of YOUR OWN GOD, MORON!!! (sorry kelepasan, emosi jiwa gw)

Dari situ, gw ngga suka calon No. 2. Dia mungkin tidak sejahat yang kit apikirkan, tapi dari dia lah kejahatan bisa tercipta. Sesuatu yang sudah biasa dia lakukan, kemudian akan terasa benar, karena nantinya akan dilakukan oleh semua orang karena meniru sang pemimpin. I’m sorry good bye utk calon no. 2

Comes to calon No. 3. Gw pun ngga banyak tahu tentang beliau. tapi nama besar Baswedan sebagai salah satu pahlawan Indonesia, pembawa kabar kemerdekaan Indonesia jaman penjajahan dulu, said something. Dia bukan orang sembarangan. Not to mentioned, he is also a lecturer, he is also calm, mature, and having no bad records behind his poltical career. Pendek kata, dia muslim. Dan sebagai muslim, gw mau dia jadi pemimpin. 

Tulisan nya jadi kemana2 yah :) cuman mau nulis aja betapa sampahnya politik saat ini. Membuat apa yang biasa dilakukan walaupun salah menjadi seperti benar. Menghujat agama, merasa satu golongan lebih baik dr golongan lainnya, memusuhi kawan saudara ataupun siapapun, bahkan menghina ulama pun, sudah speerti hal biasa, bahkan yang melakukannya adalah sesama muslim. Nauzu billahi min dzalik. Semua itu karena 1 orang. Dan 1 orang itu belum tentu baik. Demi Allah, semoga Allah berkenan untuk menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah.

September 12, 2016

Welcoming my New Home



Its been 4 months ever since we stayed in our new palace.
Tempat seluas 45m2 ini ada kediaman baru kami. Kecil, mungil, penuh dengan kasih sayang dan kehangatan *tumbenRomantis
Hampir 9thn menikah, saya belajr byk dr kehidupan rumah tangga.
Susah, senang, susah lg, senang lg, udah berkali2 kita lalui. Berkat kita tahun ini adalah bisa tinggal disini.
Secara teknis, rumah ini udah kita milikin selama 2thn. Di thn 2014 kita beli rumah ini dengan modal tekad dan sedikit nekat klo kita udah waktunya ngelepas semua kemanjaan kita dengan tinggal sama org tua these past years. Hup..hup..hup..here we go!!
Akhirnyaaaaaa  tepat hr pertama bulan puasa, kita officially pindah. Dan disini juga officially gw belajar byk hal baru:
NAIK MOTOR!!! ^_^
Dari dulunya gw yg ngerasa bahwasanya skill mengontrol kendaraan adalah teh last thing I want to added to my CV, skrg gw hrs kudu musti bisa. Transportasi ini yg nantinya gw dan suami andelin utk kemanan pun, dan gw ngga bs ga kemana2 klo ga naik motor di lokasi rmh baru kita. Despite, gw ngga punya SIM, everything so far so good. Gw bs naik mtr skrg kmn2. Capek  bgt sih but it was fun though.
DRIVING MY OWN CASTLE
Mau beli apaa, mau masak apa, rumah hrs digimanain, I am in charge. Kyk di hotel2 gw adalah manager on duty. Hehehe bedanya gw bukan hanya ‘on duty’ but I’m forever in charge,  asiknya tuh gimana ya…gw kebiasa emang punya control over everything. Wlo bukan control freak, tp gw suka ngatur. Byk hal simple kecil yg gw nikmatin ngaturnya, di sini trial errornya yaaa gw yg tau, untuk suami paling Baik se jatiasih ngasih gw kebebasan utk ngatur rumah sesuka gw.
Over all,
Gw suka kehidupan baru gw. Not to mention any obstacle we faced, gw seneng akhirnya gw bisa ada di posisi ini. Di kehidupan baru gw, meninggalkan banyak hal dibelakang sana, dan memulai untuk hidup baru.
Semoga disini lebih baik lagi, sholat lebih tepat waktu, sedekah lebih sering, tadarus makin rajin, dan kita makin banyak bersyukur, bahwasanya, nikmat yg Allah berikan adalah bukan hanya bertambahnya sesuatu, tp kadang kehilangan sesuatu untuk tergantikan dengan yang lebih baik lagi.

Amin2 YRA

*abaikanJemurannya ^_^V