November 29, 2011

Good bye


Kemarin, 29 November 2011

salah satu sahabat berduka, suami tercinta nya meninggal dunia karena serangan jantung. so sudden, paginya sang suami masih mengantar sahabar saya untuk pergi kekantor, mereka masih berpisah seperti biasa, ngga ada firasat, ngga ada pertanda, hanya rasa kosong yang besar saat tau sang suami pergi..meninggalkan dia dan calon bayi mereka yang masih di kandungan dengan usia 8  bulan.
setelah penantian panjang sahabat&suami akan anak, setelah 6thn, tinggal selangkah lagi untuk menimang buah hati, namun sang ayah tidak sempat melihat buah hati mereka, ia terlalu disayang olehNya, ia mendapat kehormatan dariNya untuk mengisi sisi surgaNya.

Turut berduka cita atas kepergian DANANG SARLIVIA SUSANTO a husband, a 'will be loving father'
"a gentleman always go first to prepare heaven for his wife and children"
Be good Bro, we will always pray for you T_T

November 22, 2011

obrolan absurd

disuatu ketika disebuah kamar:

Daddy (D) : " Bi, daddy jemput mommy dulu yah, Bi dirumah aja, daddy naik motor"
Biya (B) : "ikutttt (rengek2), naik karjo ajah (karimun Ijo)"
D: " ga bisa karjo nya lg mogok
B : "naik kijang yang Kung ajaaaa"
D : "jangan Bi, daddy ngga enak saya eyang"
B : "enak ah..kijang dingin ada AC nya"
D: *pura2ga denger*

(D): Biya!! Berapa kali daddy bilang, daddy ga suka mbah Bear (boneka bear yg segede alaihisalam hadiah dr budenya) itu debu ‘nak..daddy alergi debu
(B): (dgn sedih ga jd main mbah bear) daddy ga suka ya mbah bear? (trus ambil mainan lain)

Lain waktu..
B: daddy..daddy..tutup deh hidungnya (sambil ambil kaos kaki buat tutup idung daddynya)
D: kenapa emangnya?
B: Biya nih mau ambil mbah bear buat mainan
D: %*&$&^

November 07, 2011

Dana melahirkan

barusan denger temen ngeluh, biaya melahirkan mahal bgt sekarang. istri nya caesar harus bayar 10juta termasuk biaya kamar. Bukannya si teman ini tidak ditanggung kantor biaya melahirkannya, cuma plafon kantor ngga cukup untuk menanggung biaya melahirkan yang setinggi itu.
saya jadi ingat 3 tahun yang lalu, waktu saya melahirkan Sabiya. waktu itu umur kami (saya dan suami) masih 24tahun. newly weds...bahkan rumah pun kami ngga punya, boro2 kendaraan. pekerjaan kami pun hanya pekerjaan biasa bergaji standard. berangkat dari idealisme kami yang ngga ingin dibantu untuk urusan keluarga kecil kami, dari saya hamil 4 minggu smp saya hamil 9 bulan saya dan suami bersikeras mengencangkan ikat pinggang untuk menabung biaya melahirkan..atau biaya apapun yg nantinya akan timbul selama proses saya melahirkan.

berhasil!! dengan tanpa bantuan financial dr ortu kami, kami berhasil menanggung biaya melahirkan yang pada saat itu nilai nya lumayan besar buat kami.

lalu saat ada beberapa orang yang mengeluh tentang mahalnya biaya melahirkan saat ini, dan mereka itu bekerja, dan pasangan mereka itu bekerja juga, saya jd wondering, hamil itu bukan penyakit tiba-tiba, Allah sudah mengatur sedemikian rupa supaya kita calon ortu mampu untuk menanggulangi peristiwa hamil-melahirkan-punya anak tsb, kita diberikan waktu 9 bulan untuk bersiap2...saat mereka tidak siap baik secara moril atau pun materil, I was wondering; "where they have been for the entire 9 months????"

yaa..bukannya saya mengecilkan arti kehamilan, tapi kadang2 excitement yg timbul saat tau istri hamil terlalu berlebihan smp membuat mereka lupa sisi financial mereka untuk menyambut si jabang bayi.

suami saya pernah cerita, ada teman kantornya memasukkan aplikasi pinjaman sejumlag 25juta. menurutnya uang itu akan digunakan untuk biaya melahirkan. saya tanya:"kok banyak bgt" ternyata sang istri teman tsb, ingin melahirkan di salah satu rumah sakit beken yg terkenal mahal, dan saya pun mengkhayal, oohh mungkin dia mau melahirkan disitu biar ketemu artis, atau dia pun akan menggunakan kelas utama untuk melahirkan disitu..cakepppp..melahirkan di RS beken, ngambil kelas utama...pake duit pinjeman..pinter2 yah org jaman skrg! hehehe

dulu saya melahirkan dirumah sakit pinggir kota, rumah sakit yg sangat standar dalam hal pelayanan, tp saya dapat dokter yang baik disini, yang tidak peduli di kelas manapun kami dirawat, pelayanan melahirkan nya tetap sama. believe it, saya hanya mengambil kelas 3, karena saya takut uang tabungan kami tidak cukup untuk membayar kelebihan biayanya. sementara teman2 seumuran saya pada saat melahirkan selalu berusaha mengambil kelas VIP, dengan alasan tidak bisa tidur sekamar dan berbagi kamar mandi dengan yg lain..untung saya terbiasa hidup survive dimana pun dalam keadaan apapun, jadi saya ngga peduli kondisi kamar tempat saya dirawat ataupun seberapa bersih kamar mandi rumah sakit saat itu, saya bahkan lupa rasa nya pasca operasi caesar, yang saya ingat saya sangaaattt bahagia waktu itu *hehehehe jelas laaahh

over all...setiap fase hidup itu pasti suatu proses, buat kami menikmati hasil dari suatu fase hidup itu suatu hal yang membahagiakan, tp lebih membahagiakan lagi bisa menikmati proses pencapaian fase itu.

November 03, 2011

Flu itu berat, Jendral

hey ho...

Many good news today.

ipar perempuan saya (no, not the evil one, the other one..) hamil anak pertama. waaa...setelah nunggu 2thn lebih akhirnyaaaa...saya ikut seneng. walaupun saya iri juga. eversince Biya umur 2thn tadinya saya udah rencana mau nambah anak. tapi terbentur kontrak kerjaan yg melarang saya buat punya anak dulu. tapi insya Allah nih insya Allah klo Tuhan mengijinkan..this year I've made a big decision, aminn aminn *jadi malu* (lahhh). selamat untuk dandy dan sekar yaaaa...

talking about another good news,
akhirnya setelah beberapa bulan si merah (motor si papa ayam) hanya jadi penghuni musium bernama "garasi" setelah kedatangan Eyang kung dari Medan, si merah per hari ini officially bisa dipakai lagi. Rencana nya sih, karena si papa ayam ngga mau pake motor itu lg dan lebih setia sma si Karjo dan si trans jakarta, maka kita sepakat mau jual si merah. jual dimana? berapa? kemana? aahh..bodo itu mah urusan eyang kung ^_^ anak yg ga tau diri dah dipinjemin uang buat benerin motor, di benerin motornya, disuruh juga jualin *noyor diri sendiri*

tadi pagi baca blog ini
dan sadar klo banyak bgt kekurangan saya dalam memperlakukan orang tua saya *tarik ingus elap air mata* saya merasa belom sepantas nya saya dibilang anak berbakti dan menantu baik. ok I fu*ked up on this matter sometimes. di besarkan dr keluarga yang sangat amat demokratis, kadang saya suka ngga sadar betapa sebenarnya sisi romantis itu perlu dalam hubungan anak-orang tua. tidak mau anak saya Biya terjebak di sifat yg sama cueknya dengan saya, dari sekecil ini , setiap saya ingat, saya berusaha buat dia sadar bahwa kata2: "mommy Love you, Biya..you know that don't you?" itu penting sekali diucapkan ke org2 yg kita sayang. itu juga yang saya coba selalu ingat, setiap Biya berbuat manis, atau saya habis marah sama dia karena dia nakal, kata2 itu yang jadi pengobatnya. saya ingin pada saat besar nanti, biya tau betapa mama nya yang cuek berusaha membuat dia menjadi tidak sama dengan mama nya, be a better person.
buat saya, selalu mengucapkan "saya sayang kamu" ke orang yang kita cinta itu aneh. buat saya, sayang, cinta, dkk nya itu ngga diucapkan, tp ditunjukkan (oh..I don't have to explain how good I am in guessing
gesture^_^), tapi ada beberapa waktu, papa ayam protes, klo saya tuh ga pernah bilang saya-sayang-dia-saya-cinta-that-kind-of-stuff ^^V, saya mau hanya saya tidak terbiasa.

saya ingat pengalaman seorang teman, kondisi keluarga nya sm lah seperti keluarga saya, tidak romantis, waayyy democratic. pada saat papa nya masih ada, hub mereka (yg saya tau) biasa2 saja, tidak terlalu dekat, tidak juga mesra, yaa selayak nya hub ortu-anak. walaupun tidak pernah ada konflik yaa..
setelah ayah nya meninggal (wait at the beggining I said papa yah skrg berubah jd ayah hehehe whatever deh!) si temen ini jadi ngerasa menyia2kan waktu nya dulu untuk nunjukkin betapa dia sayang sama ayah nya.

disini saya sadar, kadang ketidak romantisan kita, ketidak hangatan kita, ke maluan kita (wait..its weird isnt it?) untuk mengucapkan kata sayang ke org2 yang kita sayang terutama org tua menjadi batas diri kita untuk menunjukkan betapa seharusnya mereka sangat berarti untuk kita. sedihnya kdang saat kita sadar semua sudah terlambat...

over all actually this posting ga nyambung sama judulnya. hihihihi...bodo ah. saya buat posting ini pas lagi kondisi flu berat..oke dehhh bsk lagi nulis lg deh, di panggil bos nih