September 12, 2016

Welcoming my New Home



Its been 4 months ever since we stayed in our new palace.
Tempat seluas 45m2 ini ada kediaman baru kami. Kecil, mungil, penuh dengan kasih sayang dan kehangatan *tumbenRomantis
Hampir 9thn menikah, saya belajr byk dr kehidupan rumah tangga.
Susah, senang, susah lg, senang lg, udah berkali2 kita lalui. Berkat kita tahun ini adalah bisa tinggal disini.
Secara teknis, rumah ini udah kita milikin selama 2thn. Di thn 2014 kita beli rumah ini dengan modal tekad dan sedikit nekat klo kita udah waktunya ngelepas semua kemanjaan kita dengan tinggal sama org tua these past years. Hup..hup..hup..here we go!!
Akhirnyaaaaaa  tepat hr pertama bulan puasa, kita officially pindah. Dan disini juga officially gw belajar byk hal baru:
NAIK MOTOR!!! ^_^
Dari dulunya gw yg ngerasa bahwasanya skill mengontrol kendaraan adalah teh last thing I want to added to my CV, skrg gw hrs kudu musti bisa. Transportasi ini yg nantinya gw dan suami andelin utk kemanan pun, dan gw ngga bs ga kemana2 klo ga naik motor di lokasi rmh baru kita. Despite, gw ngga punya SIM, everything so far so good. Gw bs naik mtr skrg kmn2. Capek  bgt sih but it was fun though.
DRIVING MY OWN CASTLE
Mau beli apaa, mau masak apa, rumah hrs digimanain, I am in charge. Kyk di hotel2 gw adalah manager on duty. Hehehe bedanya gw bukan hanya ‘on duty’ but I’m forever in charge,  asiknya tuh gimana ya…gw kebiasa emang punya control over everything. Wlo bukan control freak, tp gw suka ngatur. Byk hal simple kecil yg gw nikmatin ngaturnya, di sini trial errornya yaaa gw yg tau, untuk suami paling Baik se jatiasih ngasih gw kebebasan utk ngatur rumah sesuka gw.
Over all,
Gw suka kehidupan baru gw. Not to mention any obstacle we faced, gw seneng akhirnya gw bisa ada di posisi ini. Di kehidupan baru gw, meninggalkan banyak hal dibelakang sana, dan memulai untuk hidup baru.
Semoga disini lebih baik lagi, sholat lebih tepat waktu, sedekah lebih sering, tadarus makin rajin, dan kita makin banyak bersyukur, bahwasanya, nikmat yg Allah berikan adalah bukan hanya bertambahnya sesuatu, tp kadang kehilangan sesuatu untuk tergantikan dengan yang lebih baik lagi.

Amin2 YRA

*abaikanJemurannya ^_^V

September 01, 2016

To Whom we should be Friend????



Temen...
bikin betah, bikin marah, bikin ketawa, bikin segalanya bs runyam klo ketemu yg salah, but bisa bahagia kalau ketemu yg bener

buat gw yang menghabiskan 12jam hari2 gw di kantor, Temen, itu patokan penting kebahagiaan gw. off course selain uang dan keluarga
yang sehat :) but, we're not discussing that.

beberapa kali pindah kantor, gw selalu dapet temen dr planet Venus (baca: perempuan a.k.a cewe, or in my case emak2)
gw beruntung, byk org bilang, temenan sm sesama cewek tuh susah. tll banyak drama involved. it;s not happening to me. instead, i can say that i'm quite good in developing friendship with gals.

pindah kerja ke Sanden. di dunia manufacturing otomotif, yg mostly isinya bapak2, lain lagi ceritanya.
gw nangkep byk perbedaan, dr pola pikir, keribetan, dan tantangannya.
buat gw perempuan bersuami. this is most probably a lil bit tricky to make a friendship with guys. too close, then its not good, can not be a friend its also not good.

untung emang gw end up di dept yg walau mostly isinya Laki tapi semuanya bs berpikir layaknya perempuan *thatsIConsiderCompliment,Guys *dadah2KeTeamHR*

tp di sisi lain, temenan sm lawan jenis menciptakan mslh baru,IKHTILAT

dalam arti bahasa Arab Ikhtilat ada Percampuran dari 2 hal yg berbeda, secara syar'i Ikhtilat  adalah berkumpulnya 2 jenis manusia
Laki2 dan perempuan yang bukan mahram di satu tempat bercakap2, berkegiatan, berinteraksi, yang nantinya akan menimbulkan hubungan yang tidak baik.

THERE!

tapi apa bener klo gitu dalam islam kita ngga boleh temenan sm temen laki2?

buat gw , gw selalu berusaha menjaga diri. gw berusaha untuk objektif, seobjektif mungkin dalam pergaulan.
ada beberapa kali gw salah, mungkin *SungkemSamaSuami* :) dalam bertingkah laku thd teman laki2, tp apalah gw tanpa kesalahan
I'm no Angel, here ^_^

we've learned from mistakes. from it, we know how to do the right things *tsahh

satu hadits yg gw inget:

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)

dari situ basicly, berteman dengan siapapun, kita harus inget siapa kita, dimana kita berada, dan kepada siapa kita bertanggung jawab

buat gw, berteman dengan siapapun laki-laki atau perempuan sama2 bisa menjebloskan kita ke tempat yg paling hina di akhirat, or otherwise,
bisa buat kita terlempar ke sorga.

adabnya, ya kita ingat siapa kita posisi kita untuk siapa kita hidup.
berteman bukan tidak boleh. bagi gw wanita bersuami, gw punya kiat sendiri temenan sm makhluk Mars ini:
1. Jaga Jarak
kita boleh akrab secara mentally, its normal, we've spent almost everyday with them. but kept the distance
2. Persuassion
laki2 adalah makhluk visual, jadi yaaa para ukhti, don't persuade them with anything, your looks, your perfume, your every movement, even the tone of voices, etc. ada ya bapak2 d kntr gw yg bilang " klo gw ngomong sm elo brasa ngobrol bukan sm cewe, gokil bgt lo, beda sm si A, klo ngomong berasa digodain"
gw berusaha untuk mengeluarkan sisi diri gw sendiri, any sides of me except the one that only my husband deserve.
gw berusaha humble, funny, yet gw tau dimana gw hrs berusaha melucu krn teman, bukan krn cr perhatian.
3. Know your portion
seperti gw bilang, gw selalu berusaha tau posisi gw. ada beberapa waktu gw salah, kelepasan curhat sm laki. bukan hal privat sih, tp sharing selain mslh kerjaan jg a big NO-NO for us. dan gw beruntung untuk 1-2 kesalahan gw ini gw dapat pengertian dr sang pemilik hati
*pelukSuami*
4.Don't feel Wrong
kalau temenan sm lekong ye bow, jgn kegeeran. dikit2 mikir dia suka, si A naksir, halah capek. lurus aja niatnya T.e.m.e.n.a.n

itu aja sih. hehehe

besides, temenan sm laki kita bs belajar cara berpikir dan bekerja sistematis, bukan gaya telematis *ditanganApaDiOtakApa* a la gw hoohohoho

*inspired-by-a-whole-bunch-of-guys-here ^_^